BAB 7 –
Manajemen Produksi
1.
Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah
salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam
mengoordinasi berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan
ini, perlu dibuat keputusan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan
agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan.
Aspek-aspek manajemen produksi meliputi ;
a.
Perencana
produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang
akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi :
- Jenis barang yang diproduksi
- Kualitas barang
- Jumlah barang
- Bahan baku
- Pengendalian produksi
b.
Pengendalian
produksi
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin.
Adapun kegiatan yang dilakukan seperti :
- Menyusun perencanaan
- Membuat penjadwalan kerja
- Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan
c.
Pengawasan
produksi
Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Kegiatanya meliputi :
- Menetapkan kualitas
- Menetapkan standar barang
- Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu
2.
Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen
Produksi adalah suatu kegiatan atau proses
yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output), kegiatan yang
menghasilkan barang, baik barang jadi, setengah jadi, barang industri, suku
cadang maupun komponen-komponen penunjang. Dan kegiatan yang
berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan suatu barang atau
jasa.
3.
Pengetian Produksi
Produksi merupakan salah satu kegiatan
yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa
dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi
juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu
negara. Jadi, tidak heran bila setiap negara berlomba - lomba meningkatkan
hasil produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya.
4.
Proses Produksi
Proses Produksi dapat ditinjaui dari dua segi yaitu:
1. Kelangsungan Hidup
a. Produksi terus-menerus (Continuous Production)
Produksi terus menerus dilakukan
sebagai proses mengubah bentuk barang. Dalam proses produksi ini, walaupun
terjadi perubahan model, susunan dan fungsi alat-alat mesin yang dipakai tidak
berubah.
Misalnya penggergajian kayu mengubah
balok menjadi papan, karet menjadi ban atau pun proses perakitan mobil,
walaupun terjadi perubahan bentuk, tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi
alat-alat mesin. Proses produksi ini menghasilkan produk yang standar (massal).
b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi tidak terus menerus
atau operasi seringkali terhenti untuk mengubah alat-alat, pengaturan kembali
alat-alat dan penyesuaian terus menerus diadakan sesuai dengan tuntutan produk
yang akan dihasilkan. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan yang
sesuai dengan keperluan pemesan.
2. Teknik
a. Proses ekstraktif
Suatu proses pengambilan langsung dari alam. Seperti kayu,
perikanan, dan pertambangan.
b. Analitis
Proses memisahkan bahan-bahan. Seperti minyak mentah menjadi
minyak bersih.
c. Proses Pengubahan
Proses perubahan bentuk. Seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis
Proses mencampur dengan unsur-unsur lain. Seperti bahan-bahan
kimia.
5.
Pengambil Keputusan Dalam
Manajemen Produksi
Dalam mengatur dan mengkoordinasi
penggunaan sumber daya, manajer produksi membuat keputusan yang berhubungan
dengan upaya mencapai tujuan, agar
barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan yaitu tepat mutu
(kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu dengan biaya yang rendah.
Dari kondisi keputusan yang diambil,
ada empat macam pengambilan keputusan:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
6.
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi dan operasi merupakan
kegiatan yang mencakup bidang yang cukup luas, dimulai dari penganalisisan dan
penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan produksi dan operasi,
umumnya bersifat keputusan jangka panjang serta keputusanpada waktu menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi
dan pengoperasiannya, umumnya bersifat keputusan jangka pendek.
Tujuan perencanaan dan pengendalian
produksi tidak lain adalah mengusahakan agar terjadi keseimbangan, keselarasan
serta keserasian antara faktor-faktor produksi yang ada dengan kebutuhan yang
terbuka, sehingga dapat menimbulkan perkembangan yang menguntungkan (profitable
growth). Dalam tahap pencapaian tujuan bagian produksi maka perlu ada
kesempatan yang ada serta tekanan dari luar yang dialami
perusahaan.
Ruang lingkup manajemen produksi dan
operasi akan mencakup perencanaan sistem produksi dan operasi. Peranan
perencanaan dan pengendalian produksi adalah semata-mata dimaksudkan untuk mengkoordinasikan
kegiatan langsung atau tidak langsung dalam berproduksi, sehingga perusahaan
itu dapat menghasilkan barang atau jasa dengan efektif dan efisien serta
memenuhi sasaran lainnya.
7.
Fungsi dan Sistem Produksi
Operasi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan
dengan pertanggung jawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan menjadi
keluaran berupa barang jasa yang
memberikan pendapatan bagi perusahaan.
Berikut ini ada 4
fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian atau pengawasan.
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian atau pengawasan.
Sistem Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur yang
berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan
dan pengeluaran.
8.
Lokasi dan Lay Out Pabrik
Lokasi merupakan salah satu kegiatan
awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi
yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen,
mendapatkan bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah dan
diadakannya perluasan usaha. Kesalahan dalam pemilihan lokasi mengakibatkan
biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan
dalam bersaing dan tidak adanya bahan baku yang cukup.
Penentuan Lokasi
Pabrik perusahaan dalam memilih lokasi pabrik didasarkan pada beberapa
alternatif. Tahap dalam pemilihan lokasi pabrik terdiri dari pengumpulan data,
menganalisa data, menentukan urutan alternatif lokasi yang dipilih dan lokasi
pabrik yang dipilih. Penentuan metode pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada
faktor rating, analisa ekonomis, dan analisa volume biaya.
Penentuan Layout Pabrik diketahui layout yang berguna dalam sebuah pabrik yang akan mempunyai pengaruh langsung
pada tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu, penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan
kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik yang baik, perlu diadakan
persiapan yang matang.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar