Jumat, 23 November 2012

Bab 7 - manajemen produksi


BAB 7 – Manajemen Produksi
1.    Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
          Aspek-aspek manajemen produksi meliputi ;
a.    Perencana produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi :
-       Jenis barang yang diproduksi
-       Kualitas barang
-       Jumlah barang
-       Bahan baku
-       Pengendalian produksi

b.    Pengendalian produksi
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan seperti :
-       Menyusun perencanaan
-       Membuat penjadwalan kerja
-       Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan

c.    Pengawasan produksi
Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi :
-       Menetapkan kualitas
-       Menetapkan standar barang
-       Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu

2.   Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output), kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi, setengah jadi, barang industri, suku cadang maupun komponen-komponen penunjang. Dan kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan suatu barang atau jasa.

3.   Pengetian Produksi
Produksi merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi, tidak heran bila setiap negara berlomba - lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya.

4.   Proses Produksi
Proses Produksi dapat ditinjaui dari dua segi yaitu:

1.     Kelangsungan Hidup

a. Produksi terus-menerus (Continuous Production)
Produksi terus menerus dilakukan sebagai proses mengubah bentuk barang. Dalam proses produksi ini, walaupun terjadi perubahan model, susunan dan fungsi alat-alat mesin yang dipakai tidak berubah.
Misalnya penggergajian kayu mengubah balok menjadi papan, karet menjadi ban atau pun proses perakitan mobil, walaupun terjadi perubahan bentuk, tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses produksi ini menghasilkan produk yang standar (massal).

b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi tidak terus menerus atau operasi seringkali terhenti untuk mengubah alat-alat, pengaturan kembali alat-alat dan penyesuaian terus menerus diadakan sesuai dengan tuntutan produk yang akan dihasilkan. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan yang sesuai dengan keperluan pemesan.
2.    Teknik

a.    Proses ekstraktif
Suatu proses pengambilan langsung dari alam. Seperti kayu, perikanan, dan pertambangan.
b.    Analitis
Proses memisahkan bahan-bahan. Seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c.    Proses Pengubahan
Proses perubahan bentuk. Seperti alat-alat rumah tangga.
d.    Proses Sintetis
Proses mencampur dengan unsur-unsur lain. Seperti bahan-bahan kimia.

5.   Pengambil Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dalam mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber daya, manajer produksi membuat keputusan yang berhubungan dengan upaya  mencapai tujuan, agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat  seperti yang diharapkan yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu dengan biaya yang rendah.
Dari kondisi keputusan yang diambil, ada empat macam pengambilan keputusan:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan  keadaan lain.
6.   Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang cukup luas, dimulai dari penganalisisan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan produksi dan operasi, umumnya bersifat keputusan jangka panjang serta keputusanpada waktu  menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi dan pengoperasiannya, umumnya bersifat keputusan jangka pendek.
Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi tidak lain adalah mengusahakan agar terjadi keseimbangan, keselarasan serta keserasian antara faktor-faktor produksi yang ada dengan kebutuhan yang terbuka, sehingga dapat menimbulkan perkembangan yang menguntungkan (profitable growth). Dalam tahap pencapaian tujuan bagian produksi maka perlu ada kesempatan yang ada serta tekanan dari luar yang dialami perusahaan.
Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan sistem produksi dan operasi. Peranan perencanaan dan pengendalian produksi adalah semata-mata dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kegiatan langsung atau tidak langsung dalam berproduksi, sehingga perusahaan itu dapat menghasilkan barang atau jasa dengan efektif dan efisien serta memenuhi sasaran lainnya.

7.   Fungsi dan Sistem Produksi Operasi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggung jawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan menjadi keluaran berupa barang  jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian atau pengawasan.
Sistem Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.

8.   Lokasi dan Lay Out Pabrik
Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah dan diadakannya perluasan usaha. Kesalahan dalam pemilihan lokasi mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing dan tidak adanya bahan baku yang cukup.
Penentuan Lokasi Pabrik perusahaan dalam memilih lokasi pabrik didasarkan pada beberapa alternatif. Tahap dalam pemilihan lokasi pabrik terdiri dari pengumpulan data, menganalisa data, menentukan urutan alternatif lokasi yang dipilih dan lokasi pabrik yang dipilih. Penentuan metode pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada faktor rating, analisa ekonomis, dan analisa volume biaya.
Penentuan Layout Pabrik diketahui layout yang berguna dalam sebuah pabrik yang akan mempunyai pengaruh langsung pada tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu, penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik yang baik, perlu diadakan persiapan yang matang.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar