Jumat, 23 November 2012

bab 5 - manajemen dan organisasi


BAB 5 – Manajemen dan Organisasi

1.    Manajemen
a.   Pengertian dan Peranan Manajemen
                            I.        Pengertian Manajemen
Manajemen dikategorikan dalam tiga kelompok :
Ø  Manajemen sebagai suatu proses
·         Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang direncanakan.
·         Encycloedia of the social science :
Proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
·         Gerry R terry :
Cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu melalui kegiatan orang lain.
Ø  Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Ø  Manajemen sebagai ilmu (science) dan seni (art)
Manajemen sebagai ilmu dan seni, bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen.
                   Dari definisi diatas disimpulkan bahwa :
Ø  Manajemen (management)
Proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan, pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk encapai sasaran organisasi yang telah ditentukan.
Ø  Manajer (manager)
Orang yang bertanggung jawab unuk mengarahkan suatu usaha yang bertujuan membantu organisasi yang telah ditentukan.

                         II.        Peranan Manajerial (managerial role)
     Manajer memperoleh wewenang formal dari tingkatan yang lebih tinggi, kemudian memaikan peranan tertentu.
Ø  Peranan Hubungan Manusiawi (interpersonal roles)
1.     Peranan Figur bapak
2.    Peranan pimpinan
3.    Peranan Penghubung
Ø  Peranan Informasi (informational roles)
1.     Monitor
2.    Diseminasi (penyabaran)
3.    Juru bicara
Ø  Peranan Pengambil Keputusan (decision roles)
1.     Kewirausahaan
2.    Penyelesai gangguan
3.    Pembagi sumberdaya
4.    Perunding

b.   Latar Belakang Sejarah Manajemen
Ø  Pada tahun 1776, Adam Smith menerbitkan doktrin ekonomi klasik “the wealth of nation’s”  keuntungan yang akan diperoleh organisasi dan masyarakat dengan cara “pembagian kerja” yang meningkatkan produktivitas keterampilan, dengan menghemat waktu dan menciptakan mesin-mesin penemuan guna menghemat tenaga kerja.
Ø  Pada abad ke-20 di benua Eropa barat dan Amerika dilanda revolusi industri yakni adanya perubahan dalam pengelolaan produksi yang bertujuan untuk mempertingi efektifitas dan efisiensi produksi.

c.   Fungsi dan Proses Manajemen
1.     Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi manajemen adalah merancanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan.
·         Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
·         Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi. Pengorganisasian dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
·         Pengarahan (directing) adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

2.    Proses Manajemen
Proses manajemen adalah kegiatan merencanakan, mengorganisir, mengerahkan dan mengendalikan. Dalam praktknya, ini tidak harus dilakukan secara berurutan yaitu perencanaan -› pengorganisasian -› pengarahan -› pengendalian. Fungsi-fungsi ini dapat dijalankan berlompat secara bersamaan.


d.   Ciri-ciri Manajer Profesional
Profesional diartikan sebagai ciri-ciri kekuatan yang dimiliki seseorang atas keahlian, kompetensi, kerja efisien, keterampilan, kualifaid-pandai, berpengalaman.
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan manajerial yakni:
1) Berbudaya korporat: transparansi, independensi,
responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.
2) Dukungan manajemen puncak.
3) Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga
eksternal organisasi.
4) Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan
holistik.
5) Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.
6) Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
7) Dilakukan secara terencana/terprogram.
8) Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
               9) Penggunaan teknologi tepat guna
              10) Kepemimpinan dalam membangun komitmen.

e.   Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan
•    Keterampilan Berbahasa Asing
•    Keterampilan dalam mengelola Sumber Daya Manusia
•    Keterampilan Mengajar
•    Keterampilan dalam Menyelesaikan Masalah
•    Keterapilan Manajemen Keuangan
•    Keterampilan dalam mengambil suatu keputusan

2. Organisasi
    a. Definisi Organisasi
Organisasasi adalah suatu kumpulan orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
       Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi :
·         James D. Mooney, mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·         Chester I. Bernard, organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan adanya eksistensi sekelompok orang terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

    b. Pentingnya Mengenal Organisasi
Organisasi adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat. Baik berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.    
     c. Bentuk – bentuk Organisasi
·         Bentuk Organisasi Garis
Bentuk ini merupakan bentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.

·         Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
·         Bentuk Organisasi Garis dan Staff
Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka, serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.

·         Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk tersebut.
     d. Prinsip – prinsip Organisasi
·         Perumusan Tujuan yang Jelas
Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
·         Pembagian kerja
Pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini agar tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
·         Delegasi kekuasaan
Adanya pembagian kerja yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
·         Rentang kekuasaan
Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
·         Tingkat pengawasan
Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga, batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
·         Kesatuan perintah dan tanggung jawab
 Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
·         Koordinasi
Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin  cepat tercapai.

f.   Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan
•    Keterampilan Berbahasa Asing
•    Keterampilan dalam mengelola Sumber Daya Manusia
•    Keterampilan Mengajar
•    Keterampilan dalam Menyelesaikan Masalah
•    Keterapilan Manajemen Keuangan
•    Keterampilan dalam mengambil suatu keputusan

g.   Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Kegagalan dalam organisasi adalah hal yang wajar dan sering terjadi, kegagalan terjadi biasanya karena kurangnya hubungan atau komunikasi yang erat antara anggota. Dan keberhasilan terjadi karena adanya hubungan yang erat antar anggota dan pengetahuan yang lebih.
Sumber :
C:\my documentssepti\pengantar manajemen (I).doc
T.Hani Handoko, op cit.
belajarmanagement.wordpress.com/2010/.../bentuk-bentuk-organisas...

Selasa, 13 November 2012

bab 4 - kewiraswastaan dan perusahaan kecil

-->
BAB 4 - Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil
1.    Kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan
a.    Kewiraswastaan
Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan.

b.   Wiraswasta
Wiraswasta menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya. Pribadi yang memiliki kemampuan untuk berdiri diatas kekuatan sendiri, mengambil keputusan untuk diri sendiri, menetapkan tujuan atas dasar pertimbangan, berani mengambil resiko dan tegas.
c.   Wiraswastawan
Wiraswastawan adalah seseorang yang memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional dan membawa perusahaan ke arah kemampuan.
   
d.   Unsur-unsur Penting Wiraswasta
-      Unsur pengetahuan
Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang yang bersangkutan.

-      Unsur keterampilan
Pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Jika wiraswastawan mempunyai keterampilan tinggi akan mendapatkan keberhasilan yang lebih tinggi.

-      Unsur kewaspadaan
Merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang.

2.   Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris dan Jepang) menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak dan penyedia lapangan kerja. Perusahaan kecil sering muncul gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan.
Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan cara tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan besar.

3.   Perkembangan Franchising di Indonesia
Waralaba (Inggris: Franchising) untuk kejujuran atau kebebasan atas hak-hak menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut pemerintah Indonesia, waralaba adalah ikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan atau menggunakan hak kekayaan intelektual
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, Waralaba ialah suatu sistem distribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis.
Jenis waralaba terbagi menjadi 2 :
-      Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merk sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
-      Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.

4.   Ciri-ciri Perusahaan Kecil
1.     Manajemen berdiri sendiri, biasanya para manajer
perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
2.    Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
3.    Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan
tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
4.    Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
a.    Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil

Kekuatannya perusahaan kecil adalah :

    1. Kebebasan untk bertindak
    2. Menyesuaikan kepada kebutuhan setempat
    3. Peran serta dalam melakukan usaha atau tindakan
b. Kelemahan Perusahaan Kecil adalah:

    1. Relatif lemah dalam spesialisasi
    2. Modal dalam pengembangan terbatas
    3. Karyawan relatife sulit untuk mendapat yang cakap

c.   Keuntungan perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.

d.   Kelemahan perusahaan kecil

Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.

5.   Perbedaan antara kewirausahaan dan Bisnis Kecil
a.    Perusahaan Kecil:
1.     Umumnya dikelola pemilik
2. Struktur organisasi sederhana
            3. Pemilik mengenal karyawan
           4. Prosentase kegagalan perusahaan tinggi
           5.Kekurangan manajer yang ahli
           6.Modal jangka panjang sulit diperoleh

b.    Perusahaan Besar:
1.     Dikelola bukan oleh pemilik
           2. Struktur organisasi kompleks
           3. Pemilik mengenal sedikit karyawan
           4. Prosentasi kegagalan rendah
           5. Banyak ahli manajemen
           6. Modal jangka panjang relative mudah diperoleh

Sumber :
http://dwisetiati.wordpress.com/2010/10/18/kewiraswastaan-dan-perusahaan-kecil/