Kamis, 23 April 2015

Cara Mengatur Keuangan Bulanan Mahasiswa

Keuangan adalah suatu yang dibutuhkan oleh semua orang, namun tak semua orang bisa memanfaatkan uang dengan bijak, bahkan banyak yang terbuang begitu saja. Memiliki uang akan memberi seseorang sebuah kesempatan untuk mengambil keputusan, baik mereka sudah tua ataupun masih muda. Sebagai anak yang masih dibiayai oleh orang tua haruslah kita menghargai bagaimana jerih payah orang tua dalam mendapatkan uang untuk memenuhi segala kebutuhan kamu, termasuk salah satunya yang berkaitan dengan pendidikan kamu. 
Biasanya ketika beranjak kuliah, banyak di antara kalian yang mendapatkan uang saku secara berkala misalnya mingguan atau bulanan. Ketika mengalami situasi seperti ini, kamu dituntut untuk terampil dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran yang dibutuhkan. Jangan sampai pengeluaran yang terlalu banyak. Tidak jarang kamu mungkin mengalami kehabisan uang saku padahal “jatuh temponya” masih jauh. Tentunya hal ini akan berdampak pada kegiatan kamu ke depannya dimana kamu tidak dapat memenuhi kebutuhan kamu lainnya seperti makan.
Jika berada pada kondisi seperti ini, demi bertahan hidup, bisa saja kamu menghubungi orang tua untuk mendapatkan uang saku tambahan. Hal ini akan merepotkan kembali orang tua kamu nantinya.
Berikut Beberapa Cara Untuk mengatur Keuangan Mahasiswa dengan Baik :
1.      Mengelompokkan Pengeluaran
Pengeluaran mahasiswa bisa berbentuk pengeluaran rutin, misalnya untuk membayar sewa kamar (kos), biaya makan sehari-hari, pulsa, atau membeli buku yang menunjang pendidikan. Selain itu ada pula pengeluaran tidak rutin seperti biaya fotokopi, sewa Internet, jalan-jalan bersama teman, atau membeli majalah. Pengeluaran ini mungkin bervariasi untuk masing-masing orang.
Catatlah pengeluaran-pengeluaran tersebut, dan masukkan masing-masing biaya pengeluaran dalam sebuah amplop. Akan lebih baik jika kamu menyimpan struk atau bukti pembayaran yang kamu lakukan, gunanya adalah untuk memeriksa kembali pengeluaran-pengeluaran kamu pada akhir setiap bulannya.

2.      Batasi Pengeluaran
Untuk pengeluaran rutin, jumlahnya akan cenderung tetap setiap bulannya. Namun untuk pengeluaran tidak rutin, kamu harus disiplin untuk membatasi diri. Buatlah skala prioritas dari kebutuhan-kebutuhan itu. Misalnya, apabila biaya fotokopi atau Internet untuk menunjang kegiatan belajar melebihi anggaran, kamu harus mengurangi kebutuhan yang tidak terlalu penting, seperti  minum kopi di cafĂ© bersama teman-teman.
Intinya, jangan sampai kamu nombok (atau bahkan ngutang) hanya untuk memenuhi keinginan kamu. Hal itu bukan berarti kamu jadi pelit terhadap diri sendiri. Memberikan reward untuk diri sendiri boleh saja, asalkan kita bisa memastikan pengeluaran-pengeluaran yang penting untuk kegiatan kita sebagai mahasiswa sudah terpenuhi.

3.      Menabung
Sisihkan sebagian uang saku yang kamu terima untuk ditabung, pada saat kamu menerima uang itu. Jumlahnya tidak perlu terlalu besar, yang penting rutin dilakukan. Tabungan pun bisa berbentuk tabungan darurat dan tabungan untuk tujuan tertentu. Tabungan darurat adalah tabungan yang hanya digunakan untuk keadaan darurat, sedangkan tabungan untuk tujuan tertentu bisa digunakan untuk memenuhi keinginan kamu.
 Jadi, jika kamu ingin membeli pakaian yang agak mahal, membeli gadget terbaru, atau sebagai modal usaha kecil-kecilan, sebaiknya kamu lakukan dengan menyisihkan uang saku sedikit demi sedikit. Kalau menabung di bank dianggap terlalu ribet karena nominal yang ditabung tiap bulannya tidak besar, mengapa tidak menabung di celengan yang tidak mudah dibuka? Tabungan ini akan sangat bermanfaat apabila kamu sangat membutuhkan dana cepat, apalagi dalam keadaan darurat.
Refrensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar