Keuangan adalah suatu yang dibutuhkan oleh semua
orang, namun tak semua orang bisa memanfaatkan uang dengan bijak, bahkan banyak
yang terbuang begitu saja. Memiliki uang akan memberi seseorang sebuah
kesempatan untuk mengambil keputusan, baik mereka sudah tua ataupun masih muda.
Sebagai anak yang masih dibiayai oleh orang tua haruslah kita menghargai
bagaimana jerih payah orang tua dalam mendapatkan uang untuk memenuhi segala
kebutuhan kamu, termasuk salah satunya yang berkaitan dengan pendidikan kamu.
Biasanya ketika beranjak kuliah, banyak di antara
kalian yang mendapatkan uang saku secara berkala misalnya mingguan atau
bulanan. Ketika mengalami situasi seperti ini, kamu dituntut untuk terampil
dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran yang dibutuhkan. Jangan sampai
pengeluaran yang terlalu banyak. Tidak jarang kamu mungkin mengalami kehabisan
uang saku padahal “jatuh temponya” masih jauh. Tentunya hal ini akan berdampak
pada kegiatan kamu ke depannya dimana kamu tidak dapat memenuhi kebutuhan kamu
lainnya seperti makan.
Jika berada pada kondisi seperti ini, demi
bertahan hidup, bisa saja kamu menghubungi orang tua untuk mendapatkan uang
saku tambahan. Hal ini akan merepotkan kembali orang tua kamu nantinya.
Berikut Beberapa Cara Untuk mengatur Keuangan Mahasiswa dengan Baik :
1. Mengelompokkan Pengeluaran
Pengeluaran mahasiswa bisa berbentuk pengeluaran rutin,
misalnya untuk membayar sewa kamar (kos), biaya makan sehari-hari, pulsa, atau
membeli buku yang menunjang pendidikan. Selain itu ada pula pengeluaran tidak
rutin seperti biaya fotokopi, sewa Internet, jalan-jalan bersama teman, atau
membeli majalah. Pengeluaran ini mungkin bervariasi untuk masing-masing orang.
Catatlah pengeluaran-pengeluaran tersebut, dan masukkan
masing-masing biaya pengeluaran dalam sebuah amplop. Akan lebih baik jika kamu
menyimpan struk atau bukti pembayaran yang kamu lakukan, gunanya adalah untuk
memeriksa kembali pengeluaran-pengeluaran kamu pada akhir setiap bulannya.
2.
Batasi Pengeluaran
Untuk pengeluaran rutin, jumlahnya akan cenderung tetap
setiap bulannya. Namun untuk pengeluaran tidak rutin, kamu harus disiplin untuk
membatasi diri. Buatlah skala prioritas dari kebutuhan-kebutuhan itu. Misalnya,
apabila biaya fotokopi atau Internet untuk menunjang kegiatan belajar melebihi
anggaran, kamu harus mengurangi kebutuhan yang tidak terlalu penting,
seperti minum kopi di café bersama teman-teman.
Intinya, jangan sampai kamu nombok (atau
bahkan ngutang) hanya untuk memenuhi keinginan kamu. Hal itu
bukan berarti kamu jadi pelit terhadap diri sendiri. Memberikan reward untuk diri sendiri boleh saja,
asalkan kita bisa memastikan pengeluaran-pengeluaran yang penting untuk
kegiatan kita sebagai mahasiswa sudah terpenuhi.
3.
Menabung
Sisihkan sebagian uang saku yang kamu terima untuk ditabung,
pada saat kamu menerima uang itu. Jumlahnya tidak perlu terlalu besar, yang
penting rutin dilakukan. Tabungan pun bisa berbentuk tabungan darurat dan
tabungan untuk tujuan tertentu. Tabungan darurat adalah tabungan yang hanya
digunakan untuk keadaan darurat, sedangkan tabungan untuk tujuan tertentu bisa
digunakan untuk memenuhi keinginan kamu.
Jadi, jika kamu ingin
membeli pakaian yang agak mahal, membeli gadget terbaru,
atau sebagai modal usaha kecil-kecilan, sebaiknya kamu lakukan dengan
menyisihkan uang saku sedikit demi sedikit. Kalau menabung di bank dianggap
terlalu ribet karena
nominal yang ditabung tiap bulannya tidak besar, mengapa tidak menabung di celengan yang tidak mudah dibuka? Tabungan ini
akan sangat bermanfaat apabila kamu sangat membutuhkan dana cepat, apalagi
dalam keadaan darurat.
Refrensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar