BAB I
PENDAHULUAN
Koperasi Wanita Setia
Bhakti Wanita
A.
Sejarah,
Konsep, dan Aliran
Pada
analisis ini saya memilih koperasi Kopwan
Setia Bhakti Wanita sebagai bahan dari analisis yang saya gunakan.
Sebelumnya saya ingin memberi tahu sejarah singkat gerakan koperasi di
Indonesia dan sejarah berdirinya Kopwan Setia Bhakti Wanita.
Gerakan
Koperasi di Indonesia bermula pada abad ke-20 yang umumnya merupakan hasil
dari usaha yang spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat
kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam
lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh
sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang hidup sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas,
terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan
diri untuk menolong dirinya sendiri dan masyarakat sesama.
Sejarah Kopwan Setia Bhakti Wanita bermula dari kumpulan ibu-ibu arisan yang terdiri dari 35 orang. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai komitmen dan idialisme. Dan salah satu anggotanya adalah Ibu Syafril, beliau yang pertama kali memperkenalkan koperasi pada perkumpulan ini. Awalnya, anggota kelompok arisan ini kurang tertarik, tetapi beliau tidak putus asa untuk memotivasi agar perkumpulan ini membentuk koperasi. Karena dari jumlah anggota, sudah memenuhi persyaratan dan akhirnya Depkop diminta untuk melakukan pembinaan. Kemudian disarankan untuk mengajukan permohonan badan hukum.
Pada tanggal 30 Mei 1978, Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita diresmikan oleh Departemen Koperasi Kodya Surabaya dengan wilayah kerja Kecamatan Gubeng. Dua tahun kemudian tepatnya 15 Januari 1980 mendapat badan hukum dari Depkop Kodya Surabaya, dengan nomor : 4362/BH/II/80.
Menurut saya, koperasi ini termasuk ke dalam konsep koperasi barat karena perkumpulan ini di bentuk oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan atau timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Sejarah Kopwan Setia Bhakti Wanita bermula dari kumpulan ibu-ibu arisan yang terdiri dari 35 orang. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai komitmen dan idialisme. Dan salah satu anggotanya adalah Ibu Syafril, beliau yang pertama kali memperkenalkan koperasi pada perkumpulan ini. Awalnya, anggota kelompok arisan ini kurang tertarik, tetapi beliau tidak putus asa untuk memotivasi agar perkumpulan ini membentuk koperasi. Karena dari jumlah anggota, sudah memenuhi persyaratan dan akhirnya Depkop diminta untuk melakukan pembinaan. Kemudian disarankan untuk mengajukan permohonan badan hukum.
Pada tanggal 30 Mei 1978, Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita diresmikan oleh Departemen Koperasi Kodya Surabaya dengan wilayah kerja Kecamatan Gubeng. Dua tahun kemudian tepatnya 15 Januari 1980 mendapat badan hukum dari Depkop Kodya Surabaya, dengan nomor : 4362/BH/II/80.
Menurut saya, koperasi ini termasuk ke dalam konsep koperasi barat karena perkumpulan ini di bentuk oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan atau timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Visi
dan Misi
Kopwan
Setia Bhakti Wanita mempunyai visi yaitu, meningkatkan
kopwan sebagai organisasi koperasi yang handal dan tangguh dengan dukungan
sumber daya manusia yang proffesional. Dan sistem tanggung renteng yang efektif
melalui pemberdayaan anggota. Serta dengan misi meningkatkan pelayanan dan
kualitas sumber daya manusia agar dapat menumbuh kembangkan kehidupan yang
lebih mandiri.
B. Jenis Usaha
Ø
Produk
Simpanan
-
Simpanan
Suka Rela
Simpanan
dapat disetor maupun ditarik setiap saat dengan setoran minimal Rp 2.500
-
Simpanan Harian
Simpanan dengan bunga harian yang disetor dan ditarik setiap saat
Simpanan dengan bunga harian yang disetor dan ditarik setiap saat
-
Simpanan Setia Plus
Simpanan terbatas minimal Rp 500.000 yang diwujudkan dalam bentuk bilyet dengan jangka waktu 6 bulan dan 1 tahun
Simpanan terbatas minimal Rp 500.000 yang diwujudkan dalam bentuk bilyet dengan jangka waktu 6 bulan dan 1 tahun
Ø Produk Pinjaman
-
Pinjaman dengan sistem
tanggung renteng
Pinjaman diperuntukan bagi anggota, melalui kelompok dengan sistem tanggung renteng. Untuk pinjaman pada anggota besarnya dihitung berdasarkan plafon pribadi dan plafon kelompok.
Pinjaman diperuntukan bagi anggota, melalui kelompok dengan sistem tanggung renteng. Untuk pinjaman pada anggota besarnya dihitung berdasarkan plafon pribadi dan plafon kelompok.
-
Pinjaman diluar tanggungan
kelompok
Pinjaman toko kecil dalam bentuk barang untuk anggota yang mempunyai toko atau kios. Dan Pinjaman UKM untuk anggota dan anggota
luar biasa yang punya usaha dengan menggunakan jaminan berupa BPKB, perhiasan,
simpanan berjangka dan sertifikat.
C. Aktivitas Kopwan Setia
Bhakti Wanita
Aktivitas yang dilakukan di koperasi ini beragam dan mempunyai
manfaat bagi masyarakat yaitu:
·
Pembuatan
waserda (warung serba ada) dan seiring perkembangan sekarang menjadi swalayan.
·
Learning
center adalah tempat untuk mensosialisasikan sistem tanggung rentang dan memberi
materi tentang pengelolaan koperasi dan aplikasi sistem tanggung renteng.
Dalam hal ini, tidak hanya diberikan dalam kelas tetapi juga bisa melihat langsung sistem tanggung
renteng yang dilengkapi dengan simulasi sistem tanggung renteng.
·
E-Kopwan
SBW untuk membantu memasarkan produk anggota melalui
internet. Disamping itu, mengajak anggota untuk memanfaatkan berbagai peluang
usaha dengan memanfaatkan teknologi informasi.
BAB
III
Organisasi
dan Manajemen
A. Bentuk Organisasi
Kopwan
Setia Bhakti Wanita mempunyai bentuk organisasi yang menurut saya sistemnya
sama dengan di Indonesia, seperti berikut :
B. Hirarki Tanggung Jawab
Susunan Pengurus :
·
Ketua :
Hj. Darmiati Sudjono Sadjim
·
Wakil Ketua I :
Dra. Chandra Fatmawati
·
Wakil Ketua II :
Indra Wahyuningsih, SH, Mhum
·
Sekretaris I :
Ir. Indri Soerjani
·
Sekretaris II :
Eva Elana Kimbal
·
Bendahara I :
Rina Dewi, SE
·
Bendahara II :
Dra. Anny Mirnawati
Susunan Pengawas :
·
Koordinator Pengawas :
Rr. Esti Wijayanti, SE
·
Anggota :
Yusi Erni Wulan, SE
Penunjang :
·
PPL :
31 orang
·
Karyawan :
75 orang
Demikian
analisis yang saya buat semoga bermanfaat bagi kalian yang membaca dan mohon
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan saya. Terima Kasih
Refrensi yang
saya gunakan bersumber dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar