Definisi Karangan
Karangan merupakan
karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis
karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi,
dan persuasi.
Macam – macam Karangan
1. Narasi
Karangan
narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun
menurut urutan waktu. Yang
termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah
perjalanan, biografi, otobiografi.
perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri – Ciri :
Ø Menyajikan
serangkaian berita atau peristiwa
Ø Disajikan
dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
Ø Menampilkan
pelaku peristiwa atau kejadian
Ø Latar
(setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
Contoh :
Minggu, 23
April, Pukul 08.00 pagi, peserta perjalanan ”Susur Sungai Cikapundung” sudah
mulai berkumpul di sekretariat KMPA di Sunken Court W–03. Satu jam kemudian,
rombongan berangkat menuju Curug Dago, dengan sedikit naik ke arah hulu di mana
perjalanan itu dimulai. Tanpa ragu, peserta mulai menyusuri Cikapundung
meskipun ketinggian air hampir mencapai sebatas pinggang. Ketinggian air pun
meningkat sekitar 50 cm setelah hujan deras mengguyur Bandung hampir sehari
penuh kemarin, Sabtu 22 April 2006. Hari tersebut bertepatan dengan Hari Bumi.
2. Deskripsi
Karangan
Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca
melihat, mendengar,
merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri
– ciri :
Ø Melukiskan
atau menggambarkan suatu objek tertentu
Ø Bertujuan
untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar
seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri
suatu objek
yang dideskripsikan
Ø Sifat penulisannya objektif
karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa
tempat, manusia, dan hal yang
dipersonifikasikan
Ø Penulisannya
dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis
(subjektif), atau sikap
penulis
Contoh
Lapangan
sekolah kami berada tepat di tengah-tengah gedung sekolah. Di setiap sisi
lapangan terdapat taman-taman kecil dengan aneka bunga dan tumbuhan lainnya.
Lapangan tersebut berukuran setengah 100 x120 meter. Lumayan luas, bukan?
Selain untuk upacara penaikan bendera, kadang kami menggunakan lapangan
tersebut untuk bermain basket atau sepak bola. Di sebelah utara, tepatnya di
dekat kelas kami, terdapat tiang bendera. Adapun di sebelah timur dan barat
terdapat ring basket. Di bagian-bagian tertentu ada lubang yang berguna sebagai
pancang tiang untuk net voli atau net sepak takraw.
3. Eksposisi
Karangan
Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan,
menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri :
Ø Menjelaskan
informasi agar pembaca mengetahuinya
Ø Menyatakan
sesuatu yang benar-benar terjadi
Ø Tidak terdapat
unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
Ø Menunjukkan
analisis atau penafsiran secara objektif terhadap
fakta yang ada
Ø Menunjukkan
sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang
proses kerja sesuatu
4. Argumentasi
Karangan
Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi
pembacaterhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan,
bukti, dan contoh nyata.
Ciri
– Ciri :
Ø Berusaha
meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan
pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
Ø Pembuktian
dilengkapi dengan data, fakta, grafik,
tabel, gambar
Ø Dalam
argumentasi pengarang berusaha mengubah
sikap, pendapat atau pandangan
Ø Dalam
membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan
keterlibatan emosi dan subjektivitas
Ø Dalam
membuktikan kebenaran pendapat pengarang,
kita dapat menggunakan macam pola pembuktian
Contoh
Dengan
perubahan pola pada program ospek, yakni dengan meninggalkan pola perpeloncoan,
tentunya masyarakat lebih banyak yang setuju. Lain halnya terhadap ospek yang
disertai hukuman-hukuman dengan alasan menguji mental, menempa kekuatan isik,
sumpah serapah, atau mengenakan atribut lucu-lucuan, mungkin akan lebih
banyak yang menolaknya. Bagi para orangtua, misalnya –di samping bangga dan
bahagia– sudah cukup berat dan repot tatkala anaknya diterima di perguruan
tinggi. Mereka bukan saja harus menyediakan dana cukup besar untuk bayar uang
kuliah, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan lain seperti uang kos dan biaya
sehari-hari bagi mereka yang berasal dari luar kota. Jika dibebani lagi harus
beli ini itu untuk kegiatan ospek, rasanya beban tersebut semakin menumpuk.
Lebih kecewa dan sakit lagi jika anaknya tiba-tiba harus pulang karena jadi
korban kelalaian mahasiswa seniornya.
5. Persuasi
Karangan
Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan
atau ide penulis
disertai alasan bukti dan contoh yang konkrit.
Ciri – ciri :
Ø
Terdapat himbauan atau ajakan
Ø
Berusaha mempengaruhi pembaca
Contoh
Jika senang bepergian, Anda
tentunya memiliki banyak persiapan dalam menghadapi liburan ini. Persiapan yang
terpenting adalah kesehatan fisik. Anda tidak mungkin dapat berlibur jika
terserang penyakit. Oleh karena itulah, kami ciptakan sebuah produk
multivitamin terbaik. Selain vitamin A, B Kompleks, dan vitamin C, multivitamin
ini pun diperkaya oleh vitamin D yang dapat menguatkan tulang, serta vitamin E
agar kulit Anda senantiasa sehat. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, berbagai
aktivitas dapat Anda lakukan dengan bersemangat. Jika Anda ingin senantiasa
sehat dan mendapatkan khasiat dari Xavier-C, segera kunjungi apotek terdekat di
kota Anda. Dijamin, Anda tidak akan pernah merasa kecewa.
Perbedaan Karangan Ilmiah dan
Non – Ilmah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan
istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis.
Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya
fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang
sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi
dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang
signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang
dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1.
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian
(faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan
objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau
empiri.
2.
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi.
3.
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan
karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa
dalam melakukan pengklasifikasian. Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan
cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah
ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya
bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya non-formal dan populer, walaupun
kadang-kadang juga formal dan teknis.
Kriteria
Metode Ilmiah
ü Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan
ataupun penjelasan-penjelasan yang ingin diperoleh dalam hal
penelitian, baik yang akan dikumpulkan lalu kemudian
dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta serta data
yang nyata. Janganlah penemuan dan pembuktian itu didasar-kan pada daya
khayal dan kira-kira ataupun legenda-legenda maupun
kegiatan yang sejenis itu.
ü Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus
memiliki sifat bebas dari prasangka, bersih dan jauh dari
pertimbangan yang subjektif. Mennggunakan suatu fakta harus dengan alasan
dan bukti yang lengkap serta dengan pembuktian yang objektif.
ü Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam memahami serta
memberikan arti terhadap fenomena yang sangat kompleks,
haruslah menggunakan prinsip analisa. Seluruh masalah harus
dicari sebab-musababnya serta cara pemecahannya dengan memakai
analisa yang masuk akal , Fakta yang mendukung jangan dibiarkan
sebagaimana adanya atau hanya dibikin deskripsinya saja. Akan Tetapi
seluruh kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang
tajam.
ü Menggunakan Hipotesa
Dalam metode ilmiah,
peneliti itu harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan
analisa. Hipotesa harus ada untuk memecahkan suatu persoalan serta memadu
jalan pikiran ke arah tujuan yang hendak dicapai sehingga hasil
yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran secara tepat. Hipotesa
merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran sang peneliti.
ü Menggunakan Ukuran Obyektif
Kerja penelitian dan analisa
harus dinyatakan dengan ukuran yang memang objektif. Ukuran tidak boleh
didapat hanya berdasarkan merasa-rasa atau menuruti hati nurani.
Pertimbangan-pertimbangan harus dibikin secara objektif dan dengan menggunakan
pikiran yang sadar.
ü Menggunakan Teknik Kuantifikas
Dalam memperlakukan data
ukuran yang besifat kuantitatif yang biasa harus digunakan, kecuali
untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti
ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus senantiasa digunakan
Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh
sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan
memakai ukuran nominal, ranking dan rating.
Sikap Ilmiah
·
Sikap ingin tahu
Diwujudkan dengan
selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal. Mengapa demikian? Apa saja
unsur-unsurnya? Bagaimana kalau diganti dengan komponen yang lain?
·
Sikap kritis
Direalisasikan dengan
mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan bertanya kepada siapa
saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca sebelum
menentukan pendapat untuk ditulis.
·
Sikap terbuka
Dinyatakan dengan
selalu bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain.
·
Sikap objektif
Diperlihatkan dengan
cara menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi perasaan pribadi.
·
Sikap rela menghargai karya
orang lain
Diwujudkan dengan
mengutip dan menyatakan terima kasih atas karangan orang lain, dan
menganggapnya sebagai karya yang orisinal milik pengarangnya.
·
Sikap berani mempertahankan
kebenaran
Diwujudkan dengan
membela fakta atas hasil penelitiannya.
·
Sikap menjangkau ke depan
Dibuktikan dengan sikap futuristic, yaitu berpandangan jauh, mampu
membuat hipotesis dan membuktikannya dan bahkan mampu menyusun suatu teori baru.
Langkah – Langkah Penulisan
Ilmiah
1. Bagian Awal
Bagian
awal ini dimulai dari halaman judul sampai dengan abstrakpenelitian.
Komponen-komponen bagian ini secara rinci dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a)
Halaman Sampul dan Halaman Judul
b)
Halaman sampul memuat
1)
judul
2)
lambang atau logo sekolah
3)
nama dan nomor siswa
4) nama
sekolah.
b) Halaman Persetujuan
Halaman
persetujuan ini memuat 1) judul karya ilmiah, 2) nama siswa yang menyusun karya
ilmiah beserta nomor induk siswa, 3) tanda tangan dan nama terang pembimbing,
dan 4) kata persetujuan.
c) Halaman Pengesahan
Halaman
ini memuat bukti pengesahan administratif dan akademik oleh kepala sekolah.
Halaman ini memuat 1) judul karya ilmiah, 2) nama siswa yang menyiapkan karya
ilmiah, 3) kalimat pengesahan beserta tanggal, bulan, dan tahun, 4) tanda
tangan dan nama terang kepala sekolah serta cap stempel.
d) Kata Pengantar
Kata
pengantar memuat informasi umum atau uraian singkattentang maksud penulisan
karya ilmiah, harapan penulis terhadap penelitian (yang kemudian hasilnya
ditulis dalam bentuk karya ilmiah), dan penyampaian rasa terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah berjasa dalam karya ilmiah.
e) Daftar Isi
Daftar
isi ini memuat secara rinci isi keseluruhan karya ilmiah beserta letak nomor
halamannya, mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran. Komponen isi karya
ilmiah ini dicantumkan dalam daftar isi antara lain meliputi judul-judul bab
dan subbab. Penulisan daftar isi harus mempertahankan konsistensi dalam
pencantuman komponen-komponen itu.
f) Daftar Tabel dan Halaman Gambar (jika ada)
Daftar
tabel dan halaman gambar berisi nomor urut halaman tempat tabel, dan gambar
tersebut disajikan. Tiap-tiap jenis dikelompokkan dan diberi nomor urut
tersendiri.
g) Abstrak
Abstrak
disusun dengan komponen-komponen sebagai berikut: 1) nama siswa, ditulis dari
belakang apabila terdiri dari dua bagian nama, 2) tahun pembuatan, 3) judul
karya ilmiah (dalam tanda petik, huruf kapital hanya pada awal setiap kata), 4)
kata Karya Ilmiah ditulis miring, 5) nama kota, 6) nama sekolah, 7) kata
ABSTRAK Penulisan isi abstrak tersebut dituangkan dalam tiga paragraf dengan
spasi tunggal. Paragraf pertama berisi uraian singkat mengenai latar belakang
masalah dan tujuan penelitian. Paragraf kedua berisi metode penelitian,
mencakup populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,
dan teknik analisis data. Paragraf ketiga berisi hasil penelitian dan
pembahasan.
2. Bagian Tengah
Bagian tengah ini terdiri dari
isi karya ilmiah dan daftar pustaka.
a. Bab I Pendahuluan
1) Latar Belakang Masalah
Berisi uraian tentang hal-hal
yang melatarbelakangi timbulnya masalah.
2) Identifikasi Masalah
Berisi berbagai masalah yang
dapat dikenali atau muncul yang berkaitan dengan judul karya ilmiah.
3) Pembatasan Masalah
Berisi masalah yang akan dibahas.
Tidak semua masalah yang ada akan dibahas. Tujuannya agar lebih terfokus.
4) Perumusan Masalah
Beberapa masalah yang telah ada
pada pembatasan masalah dirumuskan dengan kalimat tanya.
5) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini menjelaskan
secara spesifik tujuan atau hal-hal yang ingin dicapai melalui penelitian ini.
6) Manfaat Penelitian
Manfaaat penelitian ini berkaitan
dengan penerapan hasil penelitian, baik bagi penulis atau pun masyarakat di
sekitar.
b. Bab II Kajian Pustaka
Bab ini membahas tiga hal penting
yaitu:
1) Kerangka Teoretis
Dalam
subbab ini diuraikan berbagai teori yang mendukung permasalahan yang diajukan.
Uraian dapat mengambil dari bukubuku dengan berpedoman pada format karya
ilmiah.
2) Kerangka Pemikiran
Dari
berbagai teori yang dikemukakan dalam kerangka teoretik kemudian ditentukan
suatu kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian.
3) Hipotesis (jika ada)
Hipotesis
penelitian adalah jawaban sementara terhadap hasil penelitian, yang
kebenarannya harus diuji secara empiris.
c. Bab III Metode Penelitian
1) Subjek dan Objek
Subjek
adalah semua benda, individu, atau hal yang akan diteliti.Objek merupakan
bagian dari subjek yang memiliki ciri yang dimilikioleh subjek.
2) Metode Pengumpulan Data
Berisi
cara yang digunakan untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian.
3) Alat Penelitian
Alat
penelitian berupa alat-alat yang digunakan untuk memperoleh data. Alat data ini
dapat berupa kartu data, angket, kuesioner, danlain-lain.
4) Metode Analisis Data
Penggunaan
metode analisis data ini tergantung pada metode yang akan digunakan untuk
membahas hasil penelitian.
d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
1) Hasil Penelitian
Berisi hasil-hasil penelitian
yang diperoleh peneliti disertai data-datapendukung.
2) Pembahasan
Terhadap
penelitian yang telah disajikan pada subbab di atas kemudian diadakan
pembahasan. Mengapa hasilnya seperti itu? Apa kaitan hasil dengan permasalahan
yang ada? Jadi, pada pembahasan ini dikemukakan pemikiran-pemikiran kreatif
tentang hasil penelitianitu.
e. Bab V Kesimpulan dan Saran
1) Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan
hasil penelitian dan sejalan dengan perumusan masalah. Kesimpulan diuraikan
secara ringkas, jelas, padat, dan sistematis serta dalam bahasa yang
komunikatif tentang penemuan-penemuan yang diperoleh dalam penelitian.
2) Saran
Saran dirumuskan secara lugas,
operasional, dan relevan dengan temuan-temuan penelitian.
f. Daftar Pustaka
Bagian
ini berisi daftar semua pustaka yang dijadikan acuan atau pegangan, serta
landasan penelitian. Daftar pustaka disusun atas dasar alfabetis nama pengarang
tanpa nomor urut. (1) nama pengarang, (2) tahun terbit, (3) judul buku, (4)
tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.
3. Bagian Akhir
Bagian
akhir ini memuat semua lampiran yang berupa dokumen atau bahan yang digunakan
untuk menunjang penyusunan karya ilmiah. Lampiran dipilih bahan sedemikian rupa
sehingga bahan-bahan yang relevan saja yang dilampirkan. Sebelum seseorang
memulai menulis karya ilmiah, terlebih dahulu harus membuat kerangka karya
tulis ilmiah ini. Berikut ini contoh kerangka karya tulis ilmiah.
Refrensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar