Sabtu, 11 Oktober 2014

penalaran, proposisi, inferensi, implikasi, evidensi, cara mengisi data, fakta, dan autoritas



Penalaran
          Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan sejenis juga akan terbentuk proposisi sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Dalam menalar terdapat 2 jenis metode menalar yaitu, deduktif dan induktif.
          Penalaran Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian  khusus.
Contoh
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah usus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
          Penalaran Induktif
Paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
          Contoh
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.

Proporsisi
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
  1. Subjek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara.
  2. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
  3. Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat
Contoh
Kalimat Semua manusia adalah fana, Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai subyek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat disini diwakili oleh kata fana.

Inferensi
       Inferensi adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan (eksplikatur). Dalam inferensi terdapat 2 jenis inferensi yaitu, langsung dan tidak langsung.
          Inferensi langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.
          Contoh
Bu, besok temanku berulang tahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada.
Maka inferensi dari ungkapan tersebut , bahwa tidak bisa pergi ke ulang tahun temanya.

Inferensi tidak langsung

Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua atau lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi lama.

          Contoh

              A : Saya melihat ke dalam kamar itu.
B : Plafonnya sangat tinggi.
Sebagai missing link diberikan inferensi, misalnya:
C: kamar itu memiliki plafon

Implikasi
       Implikasi diwujudkan dengan pernyataan “jika-maka”. Implikasi adalah suatu pernyataan logika yang hanya akan bernilai salah ketika sebab bernilai benar  dan akibat bernilai salah.
Tetapi kita harus ingat kalau “jika A maka B” tidak sama dengan “jika B maka A” karena alur implikasi hanyalah berjalan satu arah saja.
Contoh
       “Jika lampu merah menyala maka kendaraan bermotor akan berhenti”
kalimat diatas tidak akan sama dengan :
“Jika kendaraan bermotor berhenti maka lampu merah menyala”

Wujud Evidensi
Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang di hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris.
Akan tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan. Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi.

Cara Menguji Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Sedangkan instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah atau dianalisis. Terdapat 5 metode untuk menguji data yaitu :
Tes
Tes merupakan susunan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan, intelegensia atau kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.Ditinjau dari sasaran atau objek yang dievaluasi, maka dibedakan adanya beberapa macam tes atau alat ukur lain. Dalam menggunakan metode tes, peneliti menggunakan instrument berupa soal-soal tes, dan soal tes terdiri dari banyak butir tes yang masing-masing mengukur satu jenis variable.
          Angket (kuesioner)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis tergantung dengan sudut pandang tertentu.
          Interview
Interview sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah merupakan dialog yang dilakukan oleh pewawancara kepada responden untuk menggali informasi.
          Observasi
Didalam pengertian psikologi, observasi atau pengamatan adalah merupakan seluruh kegiatan pengamatan terhadap objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi observasi dapat dilakukan dengan penciuman, penglihatan, pendengaran, peraba dan pengecap. Pengamatan dengan menggunakan indra disebut pengamatan langsung.
Di dalam penelitian observasi dapat dilakukan dengan menggunakan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara dan lain-lain.

       Dokumentasi

Dokumentasi, berasal dari kata dokumen yang artinya semua barang-barang yang yang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi , peneliti menyelidiki benda benda tertulis seperti buku, notulen rapat, catatan, peninggalan benda purbakala yang merupakan symbol symbol atau gambar. instrumen dalam penelitian mempunyai kedudukan yang sangat penting karena benar tidaknya data yang dikumpulkan akan tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpul data. Setelah instrument dirancang maka sebelum digunakan sebaiknya peneliti melakukan uji coba lebih dulu untuk mengetahui apakah responden bisa memahami pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. 


Cara Menguji Fakta
       Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
         
          Konsisten
Konsistensi dalam ilmu logika adalah teori konsistensi merupakan sebuah sematik dengan sematik yang lainnya tidak mengandung kontradiksi. Tidak adanya kontradiksi dapat diartikan baik dalam hal semantik atau berhubung dengan sintaksis. Definisi semantik yang menyatakan bahwa sebuah teori yang konsisten jika ia memiliki model; ini digunakan dalam arti logika tradisional Aristoteles walaupun dalam logika matematika kontemporer terdapat istilah satisfiable yang digunakan

       Koherensi
Koherensi merupakan pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dihubungkannya. Ada beberapa penanda koherensi yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya penambahan (aditif), rentetan (seri), keseluruhan ke sebagian, kelas ke anggota, penekanan, perbandingan (komparasi), pertentangan (kontras), hasil (simpulan), contoh (misal), kesejajaran (paralel), tempat (lokasi), dan waktu (kala)

Cara Menilai Autoritas
Menghindari semua desas-desus atau kesaksian, baik akan membedakan atau hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental. Ada beberapa cara sebagai berikut :

 Tidak mengandung prasangka.
Pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli ata didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.

Pengalaman dan pendidikan autoritas.
Dasar kedua menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.

Kemashuran dan prestise.
Ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain.

Koherensi dengan kemajuan.
Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu.

Refrensi
http://adindadira.blogspot.com/2014/03/cara-menguji-data-cara-menguji-fakta.html

Senin, 02 Juni 2014

Aspek Hukum dalam Ekonomi - HAKI (Samsung S4 dan Replika)

indahnya menari



Indahnya Menari
          Menari adalah suatu seni menggerakan tubuh yang mewakili perasaan seseorang dan biasanya diiringi oleh berbagai alat musik. Indonesia mempunyai beragam tarian di setiap daerah dan mempunyai sejarah atau makna tersendiri pada setiap tarian.
          Pada tulisan ini saya akan berbagi cerita mengenai pengalaman saya menari tradisional. Setiap orang pasti pernah menari, entah tari tradisional ataupun modern. Menari itu tidak bisa dipaksakan karena menari menurut saya adalah suatu panggilan jiwa yang berarti jika kita menyukainya pasti kita bisa untuk melakukannya dan sebaliknya jika dari awal kita sudah tidak menyukainya maka akan buruk hasilnya.
          Sejak kecil saya sudah diperkenalkan dengan tarian tradisional, saat saya TK, saya mengikuti kegiatan menari dan beberapa kali tampil di acara seperti perpisahan dan di suatu Mall. Saat itu kalau saya tidak salah ingat ya, saya menarikan tarian kipas dan dinding pak dinding.
          Saat saya SD kelas 3, saya mengikuti les nari daerah di sanggar Tri Neka Gayatri. Awalnya saya takut tidak bisa mengikuti karena melihat sudah banyak yang bagus narinya. Setelah latihan terus dan selalu diberi semangat oleh orang tua, saya pun bisa mengikuti dengan baik. Saya hanya bertahan selama 2 tahun karena saya bosan maklum lah ya waktu itu saya masih kecil belum bisa berfikir panjang. Selama bergabung di sanggar saya sudah beberapa kali tampil di berbagai tempat dan menarikan tarian angin mamiri, lenggang nyai, dan jaipong.
          Setelah lama tidak menari, saya kembali menari saat SMP tetapi saya lupa apa nama tariannya. Saat itu saya juga mencoba modern dance dan beberapa kali tampil di acara sekolah. Menari tradisional dan modern mempunyai sensasi yang berbeda. Walaupun saya mengikuti modern dance, jiwa saya tetap ke tarian tradisional. Dan saya ingat dengan kalimat yang pernah diucapkan oleh salah satu pelatih saya yang bernama mas ari yaitu “kamu itu udah kebentuk di tarian daerah, jadi kalo ikut tari modern pasti masih kebawa jiwa daerahnya” kalimat itu saya tidak akan pernah lupa karena apa yang dibilang pelatih saya itu benar.
          Saat SMA, saya masih menari sejak awal masuk hingga lulus. Awal masuk sekolah, saat malam inagurasi Masa Orientasi Siswa (MOS) saya dipilih untuk mengisi acara dan menari kreasi, dan hanya diberi waktu latihan sekitar 3 hari. Saat saya kelas 10, saya menari di acara perpisahan dan menari tari kipas.
Saat saya kelas 11, saya mendapat jurusan IPS yang sesuai dengan pilihan saya. Pada pelajaran sosiologi kami disuruh membuat tugas kelompok yang berhubungan dengan materi sosiologi. Dan tugas ini berlaku untuk semua murid IPS kelas 11, tugasnya adalah menarikan 1 tarian daerah dan 1 kelompok harus ada cewe dan cowo. Akhirnya, saya mendapatkan kelompok yang beranggotakan 4 cewe dan 5 cowo, kami menarikan tarian ginjring party. Waktu untuk kami latihan sekitar 2 minggu, dan dari semua kelas IPS kelompok saya yang menjadi juara dengan nilai tertinggi. Saya juga menari di acara ulang tahun sekolah, dan saya menarikan tarian pesta rakyat. Jadi, terdapat sebuah cerita di suatu kampung yang menggelar pesta rakyat dan kami menari dengan latar belakang cerita tersebut.
Saat saya kelas 12, dimana saya harus fokus dengan Ujian Nasional yang akan segera dilakukan, tetapi saya masih dapat dipercaya untuk mengisi acara sekolah walaupun saya sudah kelas 12. Pada bulan Ramadhan, yayasan sekolah saya mengadakan buka bersama dan saya ikut berpartisipasi pada acara tersebut dengan menari shalawat badar, yaitu tarian bernuansa islami dan menggunakan alat musik rebana. Walaupun saat itu sedang puasa, kami tetap latihan seperti biasa, hanya waktu istirahatnya agak lebih lama dan kami berlatih selama 2 minggu dengan hasil yang sangat memuaskan.
Setelah saya melaksanakan Ujian Nasional, saya dan beberapa teman saya dipanggil langsung oleh Kepala Sekolah dan tidak disangka kami diminta langsung untuk menari pada acara ulang tahun sekolah. Tentu saya dan teman-teman menerima tawaran itu, karena selain mengisi waktu setelah ujian, kami pun merasa itu saat terakhir kami mengisi acara disekolah. Pada acara ulang tahun sekolah, saya menari tari topeng yang berasal dari Jawa Barat. Waktu latihan hampir sebulan karena tingkat kesulitanya lumayan sulit, terlebih lagi harus menari menggunakan topeng yang hanya terlihat mata saja, tetapi saya senang karena itu menjadi pengalam berharga saya menari menggunakan topeng.
Saat ini saya duduk di bangku perkuliahan, dan saya tidak mengikuti kegiatan menari karena saya tidak begitu tertarik mengikutinya di kampus. Tetapi jika ada tawaran untuk nari, mungkin akan saya terima walaupun saya belum hebat menarinya. Saya bersyukur karena sudah diperkenalkan seni tari, karena selain membentuk kepribadian, kita pun menjadi banyak punya teman.
Berikut beberapa foto yang saya punya saat persiapan menari :

Saat saya TK


Menari pesta rakyat - Acara Ulang Tahun Sekolah


Tari Topeng - Acara Ulang Tahun Sekolah



Tari Shalawat Badar - Buka Bersama Yayasan Sekolah saat Ramadhan


Tari Ginjring Party - Tugas Kelompok pelajaran Sosiologi
Sekian cerita saya mengenai beberapa pengalaman dalam menari, begitu indahnya tarian daerah yang ada di Indonesia. Saya berharap semoga generasi muda sekarang lebih mencintai budaya Indonesia dan tetap melestarikannya. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan ini. Terima Kasih.

Senin, 31 Maret 2014

Aspek Hukum dalam Ekonomi - Hukum Perdata



Contoh Kasus
        Pada kasus ini, kedua orang tua sudah meninggal dan meninggalkan 3 orang anak yang sudah berumah tangga semua. Anaknya ingin menjual rumah peninggalan orang tuanya, tetapi salah satu dari mereka ada yang tidak setuju kalau rumah tersebut dijual. Bagaimana solusi yang terbaik untuk masalah ini?
Solusi
          Pengaturan secara materil mengenai kewarisan dalam ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yaitu untuk orang yang beragama Islam diatur di dalam Kompilasi Hukum Islam (“KHI”) dan untuk orang yang beragama selain Islam diatur di dalam Buku II (Pasal 830 s.d. Pasal 1130) Burgerlijk Wetboek (“BW”) atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”). Selain itu juga, kewarisan diatur di dalam hukum adat yang di dalam praktiknya masih diterapkan.
            Berdasarkan kasus tersebut bahwa kedua orang tua telah meninggal dunia, maka berdasarkan ketentuan Pasal 174 ayat (2) KHI, yang termasuk sebagai ahli waris adalah anak, ayah, ibu.
Pasal 174 ayat (2) KHI selengkapnya berbunyi:

Apabila semua ahli waris ada, maka yang berhak mendapat warisan hanya: anak, ayah, ibu, janda atau duda
Sedangkan, berdasarkan hukum waris BW dan jika tidak ada surat wasiat (testament), maka yang berhak menjadi ahli waris adalah anak-anak dari pewaris.
Hal yang paling baik dilakukan adalah penyelesaian secara kekeluargaan. Musyawarah keluarga atau komunikasi yang intensif untuk memahami sikap dan keinginan dari masing-masing pihak sehingga mendapatkan solusi yang terbaik dan melegakan buat semua ahli waris. Namun, apabila penyelesaian mengenai harta waris tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan, maka dapat mengajukan permohonan untuk meminta penetapan ahli pembagian harta waris kepada pengadilan.
Mengingat hukum waris yang ada dan berlaku di Indonesia yang sampai saat ini masih belum merupakan unifikasi hukum, oleh karenanya dapat melakukan pilihan hukum (choice of law) terhadap hukum yang berlaku dalam hal kewarisan di Indonesia yakni hukum waris Islam, hukum waris BW, atau hukum waris Adat.
Hal ini akan berkaitan ke pengadilan mana anda akan mengajukan Permohonan, apakah ke Pengadilan Negeri atau ke Pengadilan Agama setempat. Namun, berdasarkan Pasal 49 huruf b UU No. 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (“UU Peradilan Agama”) yang berbunyi sebagai berikut:
“Pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang waris…”
Refrensi :

Jumat, 17 Januari 2014

bussiness plan - softskill Ekonomi Koperasi



Bussiness Plan
Mie Sehat ya Mie Khangen
        Dalam bussiness plan ini, saya akan membuka usaha rumah makan mie yang bernama mie khangen. Yang membedakan dari mie yang lain adalah mie berwarna hijau dan orange yang terbuat dari sayuran.

Lingkup Bahasan

Usaha Mie Khangen ini pertama kali dirintis oleh seorang lelaki bernama Bapak Markiyat, beliau lulusan dari Universitas Indonesia Fakultas Sastra pada tahun 1990. Sebelumnya, beliau telah bekerja di PT. Pertamina selama 7 tahun dan perusahaan swasta Indofood Mie. Tetapi beliau berpikir lebih realistis, wiraswasta dibidang kuliner lebih menjanjikan ketimbang menjadi karyawan. Sehingga beliau membuka usaha Mie Khangen.
Berawal dari prediksi pasar yang baik dan perencanaan yang matang, Bapak Markiyat menciptakan peluang kerja jauh dari ilmu yang didapatnya di perguruan tinggi. Bermodalkan Rp. 5.000.000 beliau memeberanikan diri membuat industri mie. Rumah makan yang pertama kali dirilis berada di Jl. Merdeka, Depok Timur.
        Pada umumnya rumah makan mie di Indonesia sudah banyak kita jumpai. Tetapi rumah makan mie khangen dibuat agak sedikit berbeda dengan rumah makan mie lainnya, rumah makan mie yang bernama mie khangen adalah mie ayam yang berwarna hijau dan orange yang berbahan dasar sayur mayur. Jika mie hijau terbuat dari sayur katuk, sawi, dan bayam. Dan mie orange terbuat dari wortel. Menu-menu yang disajikan pun sangat beragam dan unik sehingga membuat konsumen ingin mencoba.
          Mie khangen ini sudah tidak diragukan lagi karena sudah mendapat legalitas halal dari MUI Provinsi Jawa Barat. Dan tidak hanya itu, mie tersebut juga besertifikat bebas pengawet dari Dinas Kesehatan Kota Depok yang dikutip dari blog Mie Khangen.
          Rumah makan Mie Khangen ini tidak hanya sekedar menjual mie saja, tetapi disini pemiliknya membuat suatu paket waralaba yang menguntungkan bagi masyarakat yaitu untuk membuat suatu usaha dan membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan adanya paket waralaba tersebut sekarang Bapak Markiyat sudah mempunyai beberapa cabang di Depok, Bogor, dan Tanjung Barat.

Tinjauan Pustaka

Mengapa harus membuat usaha kuliner dan khususnya mie?
        Usaha kuliner adalah usaha yang banyak mempunyai peluang untuk mendapatkan laba yang maksimal dan jika bicara kuliner tidak akan pernah ada habisnya, karena bisnis kuliner adalah suatu hal yang menantang karena kita harus lebih kreatif untuk memenuhi keinginan konsumen.
          Banyak beragam kuliner yang terdapat di Indonesia, khususya mie karena mie dapat dibuat berbagai macam dari direbus, goreng dan sangat mudah untuk membuat mie dan menyajikan dengan berbagai variasi. Terlebih lagi, mie bisa dibilang makanan favorit karena siapa saja menyukainya, mulai dari anak kecil hingga dewasa.
Apa yang membuat Mie Khangen berbeda dengan usaha mie yang lain?
          Yang membuat berbeda dari usaha mie yang lain adalah pembuatan mienya, Mie khangen memproduksi mie sendiri dan tidak dengan bahan pengawet. Jadi, produksi mie hanya bisa untuk 1 hari. Dan yang membuat menarik adalah dari nama-nama menu yang ada sehingga konsumen akan selalu ingin mengkonsumsi mie tersebut. Mie khangen ini pun sangat sehat karena terbuat dari sayur mayur seperti sawi, bayam, katuk, dan wortel.
Bagaimana jika ingin membuka usaha seperti Bapak Markiyat?
          Tidak perlu bingung jika ingin membuka usaha seperti Bapak Markiyat, karena Mie Khangen ini membuka paket waralaba mulai dari Rp. 75.000.000 s/d Rp. 95.000.000 dan anda juga akan mendapat pelatihan usaha.

Kesimpulan

        Kesimpulan dari bussiness plan ini adalah saya akan membuka usaha Mie Khangen dengan cara mengikuti paket waralaba yang disediakan oleh pemilik Mie Khangen dan akan mengikuti pelatihan yang disediakan agar saya lebih mengerti dalam mengelola usaha saya. Serta laba yang akan dihasilkan dalam bisnis kuliner ini akan maksimal dan juga memberi lapangan pekerjaan pada masyarakat.
Pasar yang saya akan tuju adalah lebih kepada mahasiswa karena harga yang tidak terlalu mahal dan menu yang menarik sehingga akan menarik konsumen untuk membeli. Saya akan membuka usaha mie khangen ini didaerah yang berdekatan dengan kampus.
Refrensi :
http://mieeeekkkkhangen.blogspot.com/p/profile-mie-khangen.html