Silogisme
Silogisme
adalah jenis penalaran deduksi secara tidak langsung. Silogisme terdiri dari
dua premis dan satu kesimpulan.
Jenis-jenis silogisme
a.
Silogisme Kategorial
Silogisme
dimana semua proposinya merupakan kategorial. Kemudian proporsisi yang mengandung
silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis
mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang
termnya menjadi subjek).
Contoh
:
-
Semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor)
-
Koala adalah hewan yang dilindungi (premis minor)
-
Koala pasti akan mati (kesimpulan)
b. Silogisme
Hipotek
Suatu argumen
atau pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotek, sedangkan premis
minornya adalah proposal kategorik.
Contoh
:
-
Apabila lapar saya akan makan nasi (mayor)
-
Sekarang lapar (minor)
-
Saya lapar makan nasi (kesimpulan)
c.
Silogisme Alternatif
Silogisme
yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif
itu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Contoh
:
-
Firman tinggal di Bandung atau Aceh
-
Firman tinggal di Aceh
-
Jadi, Firman tidak tinggal di Bandung
d.
Silogisme Disjungtif
Silogisme
yang premis mayornya merupakan disjungtif, sedangkan premis minornya bersifat
kategorik yang mengakui salah satu alternatif yang disebut premis mayor.
Contoh
:
-
Radit masuk sekolah atau tidak (premis 1)
-
Ternyata Radit tidak masuk sekolah (premis 2)
-
Ia tidak masuk sekolah (kesimpulan)
e.
Entimen
Silogisme
ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik tulisan maupun lisan,
yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulannya.
Contoh
:
-
Sinta berhak mendapatkan hadiah karena dia telah
memenangkan lomba
-
Sinta telah memenangkan lomba, karena itu Sinta
berhak mendapatkan hadiah
Generalisasi
Generalisasi
adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum
berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan
harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh :
Pemerintah
telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian badak bercula satu.
Selain itu, sejumlah UU dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran
pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan
hewan-hewan langka.
Analogi
Penalaran
induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Dan berdasarkan
persamaan kedua hal tersebut.
Contoh :
Seseorang
yang menutut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja
rintangan seperti jalan yang membuat seseorang terjatuh. Adapula semak belukar
yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula menuntut ilmu,
seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan
memahami pelajaran, dan sebagainya. Jadi menuntut ilmu sama halnya dengan
mendaki gunung untuk mencapai puncaknya.
Refrensi :
putrisardyoriza.blogspot.com/2013/03/27/pengertian-dan-macam-macam-silogisme.html
makalahpendidikan.blogdetik.com/contoh-paragraf-generalisasi/